Jumat, 25 Maret 2011

Membaca dan Belajar

Membaca adalah sebuah karya cita masyarakat. Orang menulis, pertama-tama, ketika mereka merasa perlu mengkomunikasikan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang lebih permanent daripada bentuk tuturan atau ujaran. Kemudian, secara serempak, mereka merasakan kebutuhan untuk interprestasikan sibol-simbol tertulis melaui sebuah proses, yang kemudian disebut membaca.

Untuk mencapai tingkat kematangan dan keterampilandalam membaca, setidaknya ada 4 hal yang harus diperlukan, yaitu :

1.      Penguasaan  kosakata dan pemahaman dasar
2.      Tujuan membaca
3.      Peningkatan kecepatan
4.      Latihan membaca fleksibel

            Ada 5 alasan mengapa orang melakukan kegiatan membaca, yaitu :

1.      Untuk tertawa
2.      Untuk menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman umum sehari-hari
3.      Untuk melahirkan diri dari kehidupan nyata ( idealisme romantis )
4.      Untuk memuaskan penasaran, khususnya kenapa orang berbuat sesuatu dengan cara Mereka sendiri.
5.      Untuk menikmati kehidupan emosional dengan lain


            Membaca efisiensi berarti pemahaman yang jernih atas komunikasi yang disajikan dalam cetakan atau tulisan dalam bentuk cepat dimengerti dan dinalar. Pemahaman dan kecepatan membaca adalah 2 faktor utama yang membimbing kepada efisiensi membaca. Membaca efisien adalah membaca selektif dalam pengertian bahwa ia dibimbing oleh sasaran atau tujuan dalam membaca. Efisiensi membaca tidak tidak boleh dianggap sebagai keterampilan tunggal dari seluruh repertoire keterampilan. Seorang pembaca efisien selalu mempunyai variasi kecepatan membaca. Setidaknya dia menggunakan 4 tipe kecepatan membaca, yaitu : laju skimming ( sekilas ), laju cepat, laju normal, dan laju seksama. Dia juga tahu berbagai tipe membaca seperti skimming dan scanning      ( sepintas ), membaca eksploratif, membaca studi, membaca kritis dan kreatif, dan menggunakan masing-masing menurut tujuan spesifiknya.

            Kemampuan membaca dengan baik adalah salah satu keterampilan paling berharga yng dapat dicapai oleh manusia. Dalam banyak situasi, membaca di anggap sebagai saluran komunikasi dengan dunia yang terus meluasyang sangat dibutuhkan. Sesungguhnya kita hidup didunia yang membaca dimana kita akan sulit mengelola dan menatanya tanpa membaca. Membaca dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari. Membaca melayani banyak sekali tujuan. Ia diperlukan untuk kemajuan di sekolah. Ia juga dibutuhkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan masyarakatnya. Ia diperlukan pulauntuk rekreasi, dan sebagainya. Kecepatan membaca adalah keharusan. Membaca dengan kecakapan menyiratkan pemahaman yang jelas dan jernih tentang komunikasi yang disajikan dalam cetakan atau menulis dengan kecvepatan masuk akal. Pemahaman dan kecepatan membaca adalah 2 faktor utama yang mengantarkan kepada membaca efisien.

             Membaca bukanlah proses alamiah diperlukan untuk membaca efisien seharusnya diperoleh selama periode permulaan pengejaran membaca. Pengajaran berikutnya seharusnya dirancang untuk meningkatkan efisiensi kebiasaan-kebiasaan dan kemampuan atau keterampilan membaca.
Berikut adalah 2 langkah penting menuju membaca efisien :

1.      Pengenalan simbol atau lambang tercetak
            Jika anak hendak memahami makna dari suatu wacana yang yang tercetak, dia harus mengenal terlebih dahulu wacana tercetak, dia harus mengenal masing-masing lambing tercetak tersebut, dan dia harus mengetahui makna dari lambang- lambang itu, dan lambang itu dirakit menjadi sebuah kata. Semata-mata melihat yang disertai dengan pengenalan  bukanlah satu-satunya elemen yang terlibat dalam membaca efisiensi.

2.      Pemahaman materi tercetak
            Orang yang membaca materi tercetak mempunyai dua tugas, yaitu : (i) ia harus mengenali lambang yang tercetak secara langsung dan seketika, mengerti maksa spesifiknyadengan cepat dan tepat, dan (ii) ia harus merangkai makna spesifik itu.
            Motivasi : Efisiensi membaca bergantung juga pada motivasi siswa. Kekurangan minat atau kekurangan motivasi adalah sebab penting ketidak efisienan membaca. Untuk ingin menjadi pembaca efisien, pertama-tama siswa harus mau, ingin, dan siap belajar.


            Belajar adalah memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih berubah tingkah laku tanggapan yang disebabkan oleh apapun yang dipelajari. Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar. Belajar pada umumnya dilakukan disekolah. Belajar yang baik juga dilakukan dirumah baik dengan maupun tanpa pekerjaan rumah/pr. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

            Berikut adalah trik atau cara yang dapat dilakukan dalam belajar atau menghadapai ujian :


1.      Belajar Kelompok
            Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar yang lebih menyenang-
kan karena, ditemani oleh teman dan berada dirumah sendiri sehingga lebih santai. Namun, sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa. Belajar kelomp[ok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang kurang pandai tertular menjadi orang yang pandai. Dalam belajar kelompok kegiatannnya adalah membahas pelajaran yang belum di pahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar, baik yang sudah dijelaskan guru maupun yang belum dijelaskan oleh guru.

2.      Merangkum Pelajaran
            Sebaiknya kita membuat rangkuman mengenai pelajaran-pelajaran yang sudah maupun yang belum dibahas oleh guru. Apa saja yang harus kita rangkum ? Yang harus kita rangkum adalah bagian-bagian yang terpenting saja. Dan rangkuman itu di catat di nuku kecil sehingga dapat di bawa kemana-mana dan dapat dibaca dimanapun kita berada. Tetapi, dengan adanya rangkuman tersebut jangan di jadikan media untuk mencontek karena dapat merugikan diri kita sendiri.

3.      Membuat Perencanaan yang Baik
            Untuk mencapai tujuan yang baik, kita harus dapat merencanakan apa saja yang harus kita lakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, ada baiknya kita membuat jadwal belajar yang baik dan membuat target pencapaian, seperti nilai yang harus kita dapatkan. Dengan adanya seperti itu, kita bisa mengetahui bagaimana kegiatan belajar kita yang telah dilakukan menghasilkan hasil yang maksimal atau sebaliknya.

4.      Disiplin dalam Belajar
            Apabila kita telah membuat jadwal belajar, maka kita harus menjalankan hal itu dengan serius dan tidak main-main dan dengan konsentrasi yang penuh. Jika waktu makan, beribadah, dan sebagainya jangan ditunda. Kita kerjakan hal tersebut dan setelah itu melanjutkan lagi jam belajar kita hingga usai. Ada baiknya pula, kita membuat jadwal bermain, sehingga saat kita sedang belajar fokus kita hanya kepa pelajaran itu. Dan pilihlah game ( permainan ) yang bnisa menambah wawasan serta mendidik.

5.      Menjadi Aktif  Bertanya
            Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, orangtua, ataupun teman. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan menguji kemampuan seseorang yang kita tanyakan. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita, hal-hal apa saja yang belum ia pahami. Semakin banyak bertanya, kita semakin tahu mengenai hal-hal yang kita tanyakan. Jika kita tidak tahu jawabannya yang benar, kita jangan pura-pura tahu. Kita dpat membahasnya secara bersama-sama.

6.      Latihan Mengisi Soal
            Ketika belajar dikelas dengarkan dan cata apa yang guru jelaskan. Catat hal yang penting-penting saja, siapa tahu hal itu tidak ada di buku sumber yang kita miliki. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah kita buat dan hafalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran, maka ujilah kemampuan kita dengan menjawab soal-soal. Setelah selesai menjawab, periksa jawaban kita dengan kunci jawabannya. Semakin sering kita melakukan hal itu, kita semakin mengerti tingkat kemampuan kita dalam berprestasi.

7.      Hindari Belajar yang Berlebihan
            Jika waktu ujian mulai ndekat, kita sering panic. Dan kadang kita suka belajar dengan SKS ( sistem kebut semalam ) hal itu tidak baik, karena saat besoknya kita menghadapi ujian, apa yang kita pelajari hilang dengan seketika. Dan dengan belajar sampai larut malam juga membawa dampak yang tidak baik.
Sebaiknya jika kita akan menghadapi ujian, kita tetap menjaga pola tidur kita atau tidur tepat waktu.

8.      Jujur dalam Menghadapi Ujian
            Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita menjadi curang dan pembohong. Jika kita memang tidak bisa menjawab soal itu, kita fokuskan fikiran kita terhadap soal itu, dan jangan lupa meminta pertolongan serta berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa.


            Proses pembelajaran pada anak berbakat lebih menekankan pada :

1.      Pendekatan keterampilan proses
2.      CBSA ( Cara Belajar Semua Aktif ) atau student active learning
3.      Penggunaan multimedia dan multimetode.

            Ketiga unsur diatas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang diterapkan hendaknya tidak terlepas dari ketiga unsur tersebut. Adapun model strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan adalah :

1.      Metode Problem Solving
2.      Metode Inquiry Discovery
3.      Obserfasi, Demonstrasi, dan Eksperimen
4.      Diskusi Ilmiah dan Seminar
5.      Karyawisata dan Survey
6.      Role Playing
7.      Pengajaran Unit, Modul, dan lain-lain

            Dibawah ini merupakan beberapa prinsip umum belajar, yaitu :

1.      Siswa akan belajar lebih baik dalam keadaan siap.Siswa yang tidak siap belajar tidak dapat mempelajari sesuatu secara efisien. Kesiapan itu sendiri merupakan gabungan antara kematangan, motivasi, pengalaman, kemampuan, persepsi, bakat atau kecerdasan.

2.      Setiap siswa harus mempunyai gaya dan kecepatan tersendiri dalam belajar.
3.      Siswa belajar bagaimana belajar.Bagaimana siswa belajar sekarang akan mempengaruhi kecenderungan bagaimana siswa tersebut belajar dimasa yang akan datang.

4.      Belajar sesuai dengan tujuan.Siswa belajar lebih baik jika dengan tujuan yang hendak dicapainya dengan tujuan pribadinya dan secara sadar berupaya mencapai tujuan tersebut.

5.      Belajar ditentukan dengan penguatan.Baik hukuman atau hadiah dapat menguatkan akan tetapi hukuman tidak selalu membantu mencapai hasil yang diharapkan. Adanya pencapaian kepuasan tersendiri sebagai hasil melakukan sesuatu dengan baik dan kesempatan untuk berpartisipasi kembali dalam kegiatan-kegiatan yang menantang adalah salah satu diantara sekian hadiah yang kuat.

6.      Mempelajari sesuatu adalah melakukan sesuatu.Apa saja yang dilakukan seseorang dapa menghasilkan belajar, tetapi belajar pada umumnya disekolah haruslah bertujuan dan bekerja keras.

7.      Siswa senantiasa memberi raksi yang kurang menyenangkan terhadap cara yang terlalu mengarahkan.

8.      Belajar yang tidak memberikan sesuatu yang baru, tidak memberi manfaat.Belajar yang didasari oleh intencive misalnya belajar karena dorongan dari luar tidak memberi hasil yang baik.

9.      Belajar bukanlah penambahan ( additive ) melainkan menggabungkan ( integratif )

10.  Siswa jangan terlalu senang belajar dengan teman sebaya. Jangan terlalu sering belajar dengan teman sebaya, karena mereka belum mempunyai banyak pengalaman seperti orang tua atau guru.

11.  Siswa akan berusaha keras jika tugas-tugas yang di bebankan kepadanya masih dalam jangkauan kemampuannya yang menantang, yaitu tidak terlalu sukar tetapi juga tidak terlalu mudah.

12.  Waktu yang digunakan untuk mengingat kembali lebih efektif dari pada membaca kembali

13.  Siswa jangan hanya mempelajari apa yang kita duga akan di ujikan. Belajarlah secara menyeluruh, mungkin yang kita hafalkan hanya bagian-bagian penting saja.

14.  Pendapat dari kelompok sebaya merupakan motivasi yang kuat.

15.  Untuk membentuk suatu konsep siswa harus dihadapkan pada contoh-contoh yang khusus sehingga akan nampak ciri-ciri yang berbeda pada setiap siswa.

16.  Keterampilan-keterampilan yang dipelajari secara terpisah tidak akan berfungsi.

17.  Bahan-bahan yang bermakna mudah dipelajari dan dipindahkan.

18.  Belajar kognitif dapat dicapai baik melalui hafalan yang dihubungkan ( rote association )  atau melalui tekhnik menemukan sendiri.

19.  Belajar yang bersifat psikomotor terjadi dengan baik bila dilakukan dengan penjelasan, demonstrasi, dan dengan latihan ( practice ) yang bermakna.

20.  Pengalaman yang menyenangkan akan lebih mungkin mengubah sikap dari pada pengalaman yang tidak menyenangkan.



            Sumber :
1.      Internet
2.      Buku Membaca Secara Efektif dan Efisien
3.      Buku Spiritualisasi Pendidikan
4.      Buku Metode dan Model-Model Mengajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar